Awan
tersebut melayang layaknya helikopter dan dapat dikendalikan dari jarak
jauh untuk melindungi penonton. Di Lulanic Iconic Stadium, awan robot
ini dapat melindungi 86.250 penonton. Ia dapat diatur agar bergerak
mengikuti arah Matahari sehingga penoton di stadion tetap terlindungi.
Awan
tersebut melengkapi sistem pendingin yang sudah dirancang di stadion.
Secara arsitektural, Foster and Partners sudah mendesain stadion yang
memanfaatkan limpahan sinar matahari sebagai sumber listrik. Salah
satunya untuk menghidupkan pendingin.
Pada
saat FIFA mengumumkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022,
Desember tahun lalu, Qatar dengan cepat bereaksi terhadap segala
keragu-raguan, termasuk masalah temperatur yang tinggi. Pada musim
panas, temperatur di Qatar bisa mencapai sekitar 48 derajat celsius.
Selain masalah temperatur, Qatar juga dihadapkan pada masalah keamanan
dari terorisme dan perlakuan terhadap wanita. (indonesiamedia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar